Kamis, 19 Februari 2009

Kembali ke Hotel Tengah Malam

Jakarta lagi istirahat, sesiang tadi berlari. 

Kafe sudah tutup. Aku serasa masih di bar tadi,
bergabung dalam jamaah reggae, khusyuk dalam 
ritual sakral: rasta, rasta, rasta, rastatadus!

Lobi dikepung sepi, resepsionis yang manis 
di balik front office tadi pagi, tak ada lagi.

Aku lupa nomor kamar, kukira sepi di sana pasti 
lebih sepi, tak akan bisa kulawan walau dengan 
siaran langsung Aljazeera dari jalur Gaza...


Jakarta sudah pulas, seharian kerja keras.

"Selamat Malam," lelaki berseragam penjaga 
menyapa. Kukira dia menyapa aku dan Malam, aku 
anggukkan sisa-sisa senyum tengah malam. 

Sepasang tamu asing berangkulan, seperti 
cemas kehabisan malam. Aku seperti mendengar
si perempuan bicara samar (kalau tak salah
terjemahannya:..) "tolong antar kondom ke 
kamar, cepat ya, kami sudah tak sabar..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar